Monday, March 24, 2014

Mengkritik Guru dan Sekolah, DOs and DON'Ts

Idealnya kita mempercayakan pendidikan anak pada sekolah yang sesuai dengan visi pendidikan keluarga kita. Dengan demikian, pendidikan di rumah dan di sekolah bisa sejalan dan saling mendukung. Jika tidak sesuai visi pendidikan kita mungkin kita memang tidak berhak memberikan banyak kritik ke sekolah yang menjalankan visi mereka sendiri.

Meski demikan, meski kita telah menemukan sekolah yang se-visi dengan visi pendidikan dalam keluarga kita, kadang ada hal-hal yang menurut kita kurang pas, atau perlu untuk diperbaiki. Memberi masukan pada sekolah di mana kita mempercayakan anak kita itu bisa jadi penting, untuk peningkatan kualitas sekolah. Tapi tentu ada rambu-rambunya.

1. Tujuannya adalah untuk kebaikan sekolah, bukan untuk kenyamanan atau kepentingan anak kita sendiri yang mungkin saja tidak cocok diterapkan untuk semua anak. Misalnya memberi masukan sekolah untuk memulai pembelajaran lebih pagi, jam 7 misalnya, jika alasannya adalah agar membiasakan anak disiplin dan bangun pagi mungkin oke, tapi kalau alasannya agar bisa ngedrop anak lebih pagi agar tak terlambat kerja, pikir ulang deh...

2. Pelajari visi misi dan kebijakan sekolah sebelum menyampaikan masukan. Jangan-jangan apa yang hendak kita kritik itu memang salah satu kebijakan sekolah. Misal, mengkritik sekolah yang menyuruh anak mencuci piringnya sendiri setelah makan, padahal bisa jadi itu memang salah satu metode untuk melatih tanggung jawab anak.

3. Kroscek setiap pengaduan anak, terlebih anak usia sangat dini yang kadang kalimatnya masih tercampur antara imajinasi, harapan dengan fakta yang benar-benar terjadi. Jangan langsung menyalahkan sekolah/guru, terlebih di depan anak. Bertanyalah pada guru tentang kejadian yang sebenarnya.

4. Sekolah adalah tempat kita mempercayakan pendidikan anak kita. Kita harus melatih dan memberi contoh pada anak untuk hormat kepada guru. Jangan mencela, melabeli sekolah/guru di depan anak, apalagi memarahi guru. Jika ingin mengkritik guru atau sekolah lakukan saat tidak ada anak kita dan anak-anak lain, sehingga guru tidak merasa dipermalukan di depan siswanya. Ini sangat sering terjadi, aku liat beberapa orang tua yang marah-marah pada sekolah, pada guru, dihadapan (ditonton) anaknya dan teman-teman anaknya. Bagaimana kita berharap anak kita dapat belajar dengan baik jika dia tidak menghargai gurunya? Dan bagaimana anak kita akan menghargai gurunya jika kita memberi contoh yang sebaliknya?

5. Usahakan mengkritik disertai saran untuk memperbaikinya. Misal menurut kita disain ayunan di sekolah itu tidak aman, selain menjelaskan resiko-resiko ayunan dengan disain seperti itu, juga menyediakan gambar-gambar disain ayunan lain yang lebih aman. Atau misal menurut kita menu di sekolah kurang variatif, kita datang dengan membawa daftar menu sehat yang lebih variatif dan terjangkau oleh budget sekolah.

6. Sampaikan dengan cara yang baik, bahasa yang baik. Jangan sampai karena kita salah memilih kata saat menyampaikan kritik pada guru dan sekolah, anak kita yang kena getahnya. Karena guru juga manusia, pasti ada sisi subyektifnya terhadap siswa. Kalau kita melukai hati guru, bisa jadi guru kemudian menjadi tidak adil terhadap anak kita.

7. Apresiasi setiap hal positif. Jangan sampai kita berkomunikasi dengan guru hanya jika ada sesuatu yang tidak beres. Kalau kita puas dengan pendidikan sekolah, sampaikan dan ucapkan terimakasih, dengan demikian suatu saat nanti ada yang kurang pas menurut kita dan kita ingin menyampaikan kritik, pihak sekolah akan lebih terbuka pada kita.

8. Jangan lupa, doakan para guru anak kita agar bisa bersabar menghadapi siswanya, dan doakan agar sekolah bisa selalu meningkatkan kualitasnya. Karena sekolah menjadi rumah ke dua bagi anak kita tentu kita menginginkan segalanya yang terbaik...

Alhamdulillah, 3 tahun lebih sekolahin anak di An Nuur, Puas bangett...
Terimakasih Ustadz dan Ustadzah

Thursday, September 19, 2013

4 Tahun yang Penuh Keajaiban

Tidak ada pesta. Tidak ada balon, tidak ada tepukan tangan yang meriah. Tidak ada kue berbentuk mobil seperti yang selalu kau inginkan. Tidak perlu menyalakan lilin karena tidak mati lampu, yang berarti juga tak perlu meniup untuk mematikannya.

Ibu ingin kau lekas belajar, bahwa hari ulang tahun memang pantas diperingati untuk mensyukuri segala berkah, untuk lebih banyak berdoa berharap umur panjang yang selalu sehat dan bermanfaat. Tapi bukan untuk dirayakan. Karena sejatinya Allah telah menetapkan berapa jatah umur kita, jadi, bagaimana kau akan merayakan bahwa kau setahun lebih dekat dengan hari kematian yang telah Allah tuliskan di Lauhil Mahfudz?

Kau tidak harus melakukan sesuatu hanya karena semua orang melakukannya.

Ibu berharap suatu saat nanti kau akan berterimakasih pada nasib yang mengajarkanmu kesederhanaan, yang memaksamu lebih cepat belajar tentang cara yang lebih bijak untuk memaknai bertambahnya usiamu. Kelak kau bukan termasuk salah seorang yang dirundung nestapa hanya karena orang lain melupakan hari lahirmu, hanya karena tak ada orang yang memberimu hadiah.

Selain doa, tidak merayakan ulang tahunmu adalah hadiah terbaik yang bisa ibu berikan untukmu...

Semoga Allah menganugerahimu umur panjang yang selalu sehat, bermanfaat, dan memberikanmu kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat. Aamiin.

#Farhanku, terimakasih atas 4 tahun yang penuh keajaiban.
Terimakasih Ya Rabb...

Wednesday, September 18, 2013

Saat Kau Bertanya: Ibu, dari mana adik bayi berasal?

Akhirnya pertanyaan itu datang juga darimu, nak. Beberapa hari menjelang 4 tahunmu, kau memintaku bercerita tentang kelahiranmu, dan asalmu. Dan ibu sudah mempersiapkan jawabannya jauh sebelum kau bertanya. Dan kau menyimak dengan semangat cerita ibu tentangmu.

Dulu, setelah ibu menikah dengan ayah, karena ibu sudah punya teman untuk merawat bayi dan mengasuh anak, maka ibu berdoa: "Yaa Allah, karunialah kami anak, dan kelak, jadikanlah dia anak yang soleh yang akan menghadiahi kami surga"

Lalu Allah mengabulkan doa ibu, dan menumbuhkan bayi di perut ibu. Bagi Allah itu mudah saja, Kun Fayakun, jadilah, maka akan tumbuh bayi di perut ibu. 

Lalu kau bertanya: "Ibu, dari mana Allah ngambil bayi yang ditaruh di perut ibu?"

Kau tahu nak, di setiap perut perempuan, ada sel-sel calon bayi, yang, pada saat yang tepat akan ditumbuhkan menjadi bayi oleh Allah. Dari sel yang sangaaaat kecil, tumbuh semakin besar. Persis seperti saat kita mau menanam kemangi itu. Kau ingat? dari biji kemangi berwarna hitam dan kecil, ditumbuhkan oleh Allah, ditambahkan akar, ditambahkan batang, daun hingga menjadi tanaman yang tinggi. Begitu juga dengan bayi. Dari sel yang sangat kecil ditumbuhkan oleh Allah di dalam perut ibu. Alhamdulillah, di perut ibu ditumbuhkan bayi setelah ibu menikah, jadi ada teman untuk merawat bayi setelah bayinya lahir. Ada lho yang ngga pingin punya bayi tapi di perutnya ditumbuhkan bayi oleh Allah. Ada yang pingiiin banget punya bayi, meminta sama Allah, tapi nggak dikasih.

"Soalnya kenapa kok nggak dikasih?" tanyamu. Kau tahu, Anak itu hadiah dari Allah. Ada orang yang dihadiahi anak, tetapi ada pula yang diberi hadiah hal lain oleh Allah. Ibu seneeeng banget karena dihadiahi anak yang soleh sepertimu...

Karena hanya perempuan yang punya sel-sel calon bayi di perutnya, jadi hanya perempuan yang bisa ditumbuhkan bayi di perutnya. Di perutmu nggak ada. Di perut ibu sekarang juga masih ada sel-sel yang bisa ditumbuhkan jadi bayi oleh Allah. Tapi ibu nggak tahu, apakah besok akan ditumbuhkan dan dihadiahi bayi lagi oleh Allah atau tidak, ibu ngga tahu.

Nah, dulu, waktu di perut ibu ditumbuhkan bayi, ibu kerasa. Lalu, diantar ayah, ibu pergi ke dokter. Oleh dokter perut ibu diperiksa pakai alat namanya ultrasonografi, alat yang digunakan untuk melihat isi perut ibu. Alat itu dihubungkan ke layar komputer. Dari layar itu terlihat kalau ada calon bayi yang sudah ditumbuhkan di perut ibu. Ibu dan ayah senaaang sekali waktu itu, lalu berdoa, semoga Allah menjaga bayi yang ada di perut ibu agar pertumbuhannya sempurna, dan bisa lahir dengan sehat.

Kau tahu Nak, rasanya baru kemarin, ibu duduk di ruang tunggu dr. ObsGyn. Rasanya baru kemarin ibu mengikuti senam dan yoga untuk kehamilan, sepertinya belum lama ibu berdoa untuk keselamatanmu, karena hanya Allah yang bisa menjagamu di dalam perut ibu yang Ibu taktahu apa yang terjadi di dalam sana. Dan hari ini, menjelang ulang tahunmu yang ke 4, kau dengan segala kelucuanmu, dan kebandelan yang kadang menguji kesabaran, tapi kau adalah penyejuk mata bagi kami. Semoga kau selamanya menjadi Qurrota A'yun, semoga kelak kau jadi anak sholeh yang akan mengalirkan doa yang tiada terputus saat kami tak bisa lagi melakukan apa-apa, dan akan menjadi anak sholeh yang akan menghadiahi kami surga... Aamiin...

Friday, September 6, 2013

Jaga Ibu Nak....

Seorang anak laki-laki pulang sekolah tanpa mengenakan sepatu. Lalu berkata sedih pada ibunya.
"Buk, sepatuku ilang..."
Si ibu kaget lalu memandang penuh tanya pada si Bapak yang tadi menjemput anaknya.
"Sepatunya dilempar ke sawah, tadi sudah kubantu cari tapi ngga ketemu"

Si ibu langsung mengomel "Gimana sih, punya sepatu cuma satu kok nggak di rawat. Ya sudah hilang, ngga usah beli lagi kalau ngga berusaha rawat sendiri, pakai sandal aja ke sekolahnya. Jadi, apa maksud adek tadi lempar sepatunya?" tanya si ibu dengan nada agak tinggi.

"Bukan aku yang lempar buk. Fian yang lempar sepatuku ke sawah dekat sekolah" jawab si anak lesu.

Oh my God!! Si Ibu langsung lemas dan berlutut menyamakan tinggi dengan anaknya yang belum ada satu meter. Lalu memeluknya erat.

"Maafkan ibu ya naak... Maafkan ibu... Ibu kira adek yang lemparin sepatunya. Pasti adek sedih banget ya? Sepatunya hilang malah dimarah... Ibu minta maaf, ibu khilaf. InsyaAllah nanti kalau uangnya sudah pas, kita beli sepatu ya..."

Si anak mengangguk, lalu menarik tangan ibunya menuju kamar. Mengajak menggambar Hot Wheel dan Mc Queen.

Hingga si anak terlelap di malam harinya, rasa bersalah sang ibu belum juga sirna. Sambil memeluk erat, si ibu berbisik...

Maafkan ibu nak, semoga kau menjadi pribadi yang sabar dan pemaaf...
Ibu sayang padamu, ingatkan ibu jika ibu khilaf. Sampai kapan pun, jaga ibu Nak...

Monday, April 1, 2013

Batman dan Spiderman ke Perpustakaan

Suatu hari, Batman dan Spiderman bersama-sama pergi ke perpustakaan. Tahukah kau Nak, apa itu perpustakaan? Perpustakaan adalah salah satu tempat terindah di bumi ini yang pernah diciptakan manusia. Kelak kau harus sering-sering mengunjunginya. Di dalamnya ada rak-rak besar dan berderet banyak buku-buku luar biasa yang boleh kau baca semuanya. Ya! semuanya! Boleh kau baca.

Dalam perjalanan menuju perpustakaan, Batman dan Spiderman mampir ke penjual es langganan mereka. Maka, penjual es yang ramah serta baik hati itu menyambut mereka dengan riang.

“Apa kabar kalian hari ini? Aku selalu senang jika kalian berkunjung ke warungku. Jadi, ceritakan padaku apa yang baru-baru ini kalian lakukan untuk menolong orang? Aku selalu senang mendengar cerita kalian.” Kata penjual es  itu.

Lalu, Spidermen mulai bercerita
“Tadi, dalam perjalanan kemari, di pertigaan sebelah sana, kami melihat seorang nenek tua yang hendak menyebrang jalan. Nenek itu tampak sangat kesulitan. Maka kutanyai, hendak kemana nenek itu. Nenek itu berkata bahwa dia akan ke rumah anaknya dan dia kesulitan untuk menyebrang. Aku dan batman bermaksud menolong nenek itu untuk menyebrang. Tapi, sepagi ini, jalanan memang selalu ramai, bahkan aku dan Batman pun merasa kesulitan untuk menyebrang. Maka Batman menawarkan bantuan pada nenek, untuk membawanya terbang ke rumah anaknya. Mulanya nenek itu ragu, tapi Batman meyakinkan nenek itu. Akhirnya Batman mengantarkan nenek itu ke rumah anaknya, sementara aku menunggu di pertigaan” Spiderman mengakhiri ceritanya.

Mbak-mbak penjual es itu senang sekali mendengar cerita Spiderman.
“Waaaahh Wangooonn” katanya.
“Ah, sampai lupa, jadi, kalian mau minum apa?” tanya Mbak Penjual Es.

“Aku mau es kelapa muda dengan sirup merah, dan Batman mau es kelapa muda dengan gula batu” kata spiderman.

“Waduh, maaf sekali, kelapa mudanya belum dipetik. Kalian kepagian. Aku masih menunggu anakku pulang sekolah, dia nanti yang akan membantuku memetik kelapa” kata penjual es itu.

“Jadi, kelapanya masih di pohon?” tanya Batman. Pedagang es itu mengangguk, sambil menunjuk pohon kelapa yang berada di belakang warung.

”Ah, kalau begitu, kita petik saja dulu kelapanya.” Kata Spiderman. Batman dan Spidermen sepakat membantu pedagang es itu memetik buah kelapa muda. Spiderman memanjat pohonnya dan Batman terbang ke atas pohon. Mereka berdua bekerja sama memetik buah kelapa. Mereka memetik delapan buah kelapa muda dan membawanya turun, memasukkannya ke warung. Lalu penjual es itu membuatkan pesanan mereka. Spiderman dan Batman sangat senang karena akhirnya mereka dapat menikmati es kelapa muda favorit mereka.

“Alhamdulillah enak banget. Kali ini aku yang bayar ya!” kata Batman kepada Spiderman.
“Berapa semuanya Mbak?” tanya Batman pada pedagang es.

“Tidak tidak, khusus hari ini gratis untuk kalian berdua, karena telah berbagi cerita yang menakjubkan dan telah menolongku memetik kelapa” kata pedagang es itu.

“Wah, terimakasih Mbak. Terimakasih, es kelapa buatanmu sangat enak. Kami suka” kata Spiderman.


Meninggalkan warung, mereka melanjutkan perjalanan menuju perpustakaan. Di sana, mereka disambut Pustakawan dan Pustakawati yang ramah. Kau tahu apa itu Pustakawan dan Pustakawati? Mereka adalah orang-orang yang bekerja di perpustakaan, mereka tahu cara meletakkan buku dengan tepat, menandai buku dengan kode-kode tertentu dan mengelompokkan sesuai dengan temanya. Kalau kau berkunjung ke perpustakaan nanti, kau akan bertemu dengan Pustakawan dan Pustakawati yang akan selalu bersedia membantumu menunjukkan rak yang tepat untuk menemukan buku yang kau cari. Dengan bantuan Pustakawan, Batman dan Spiderman menemukan buku bagus yang ingin mereka baca.

Mereka membaca cukup lama sampai suatu saat, seorang Bapak-bapak dengan membawa buku yang cukup tebal duduk di kursi yang semeja dengan Batman dan Spiderman. Saat mulai membuka buku, Bapak itu bersin berkali kali. “Hatsyiiii!!! Hatsyiiii!!!!” lalu dia meletakkan buku di meja yang agak jauh darinya. Bapak itu berhenti bersin.
“Bapak kenapa Pak?” tanya Spiderman.

“Saya alergi debu. Buku itu saya ambil di rak teratas dengan menggunakan tangga. Sepertinya banyak debunya. Mungkin para petugas kebersihan di sini kesulitan membersihkan rak-rak teratas” kata Bapak itu.

Lalu Batman mengambil buku yang ingin di baca oleh Bapak itu dan menemui petugas kebersihan. “Apakah saya bisa pinjam penyedot debu?” kata Batman. Petugas kebersihan itu meminjaminya alat penyedot debu, dan Batman membersihkan buku itu,lalu memberikannya pada Bapak-bapak yang tadi duduk di dekatnya. Kini, Bapak itu bisa membaca buku itu tanpa bersin-bersin lagi.

“Kamu apakan tadi bukunya?” tanya Spiderman. Lalu Batman menjelaskan bahwa dia membersihkan buku itu dengan alat penyedot debu.  Spidermen lalu punya ide untuk membantu petugas kebersihan perpustakaan untuk membersihkan rak-rak teratas yang sulit mereka jangkau. Batman setuju. Dengan meminjam alat penyedot debu milik perpustakaan, Batman dan Spidermen mulai membersihkan rak dan langit-langit perpustakaan. Bagi Batman yang jago terbang dan Spiderman yang jago memanjat, menjangkau bagian atas rak dan langit-langit adalah hal yang sangat mudah. Dan mereka sangat senang membantu orang lain dengan kelebihan yang mereka miliki.

“Waaahhh, perpustakaan ini jadi tampak lebih bersih. Terimakasih ya kalian telah membantu kami” kata Pak Pustakawan. “Kalian dapat hadiah!” lanjut Pak Pustakawan sambil menyerahkan dua bungkus hadiah, satu untuk Batman, satu untuk Spiderman. Batman dan Spidermen menerimanya dengan senang hati, lalu mereka melanjutkan membaca. Setelah selesai membaca, mereka memutuskan untuk pulang.

Dalam perjalanan pulang, Batman dan Spiderman mendengar suara adzan dzuhur. Lalu mereka mampir di Masjid untuk sholat berjamaah dzuhur. Setelah sholat, mereka membuka hadiah dari Pak Pustakawan.

“Waaahhh isinya Buku: `Franklin Mau Memaafkan`” kata Batman dengan riang “Aku suka sekali baca Franklin si Kura-Kura” lanjutnya.
“Punyamu apa? Buka! Buka!” kata Batman pada Spiderman.

“Buku Juga! Cerita Nabi Sholeh” kata Spiderman. “Aku suka baca cerita Nabi-nabi dan aku belum pernah baca yang ini!” kata Spiderman riang.

“Spiderman, maaf ya, aku udah pingin baca ini, maaf ya, aku pulang duluan yaa, maaf….” Kata Batman sambil melesat terbang meninggalkan Spiderman yang terheran-heran. Spiderman berjalan pulang sendiri, meski sebetulnya rumah Batman dan Spiderman bersebelahan. Sampai di depan rumah, dia melihat Batman baru mendarat.

“Loh, Batman, kamu kok baru nyampe rumah? Aku jalan kamu terbang kok nyampenya bareng?” tanya Spiderman terheran-heran. Batman meringis.

“Maaf ya Spiderman , tadi aku ninggalin kamu karena ngga sabar pingin segera baca buku. Karena terburu-buru aku jadi kurang hati-hati, sayapku nyangkut di pohon hehe” kata Batman.

Spiderman tersenyum.

“Ngga papa, aku pulang dulu ya, nanti kalau kamu udah selesai baca Franklin, aku pinjam ya? Kau juga boleh pinjam Cerita Nabi Sholehku kalo aku udah selesai baca” kata Spiderman. Batman tersenyum mengiyakan. Mereka adalah dua sahabat yang selalu saling membantu untuk menolong sesama, rajin sholat jamaah di Masjid dan memiliki kesukaan yang sama: Baca Buku! Sama kan sepertimu??

Monday, February 11, 2013

Sabarlah Nak....

Masih sangat pagi, saat Farhan membuka mata dan memanggilku.
"Ini udah pagi?" tanyanya. Pertanyaan standar, karena kalau jawabannya masih malam, dia akan kembali tidur.

"Ini hari Senin lho!" kataku. Mendengar "Hari Senin" Farhan langsung bangkit duduk, matanya berbinar dan tersenyum lebar.
"Berarti, nanti aku beli es krim kan?" tanyanya memastikan. Dan aku mengiyakan.
Aku memang hanya mengizinkan Farhan membeli es krim seminggu sekali, setiap hari Senin. Soal budget mungkin memang pertimbangan utamanya. Kalau tidak dibatasi bukan hanya minta beli setiap hari tapi juga beberapa kali dalam sehari. Tapi kalau terus mengatakan 'uangnya tidak cukup' aku khawatir dalam benak Farhan akan terbentuk keyakinan bahwa uang adalah hal yang bisa memberinya kesenangan dan ketiadaan uang adalah hal yang menghalanginya mendapatkan kesenangan. Padahal tidak seperti itu.

Menjadwal pembelian es krim itu jalan tengah. Dengan meyakinkan Farhan bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tak baik, Farhan sepakat dengan jadwal membeli es krim pada hari Senin sepulang sekolah.

Menjadwal ini jadi latihan sabar yang sesungguhnya untuk Farhan. Setiap kali mampir minimarket untuk membeli sesuatu, dia memandang refrigerator es krim sambil bertanya "ini hari Senin bukan?" Trenyuh rasanya. Tapi harus istiqomah...
Nyatanya, setelah menunggu dan bersabar selama seminggu, Hari Senin menjadi hadiah yang luar biasa untuknya. Mungkin seperti orang berpuasa dan menikmati buka puasa saat maghrib, nikmat sekali rasanya...

Bahwa keterbatasan dan ketidakmampuan untuk selalu memenuhi keinginan anak adalah kesempatan untuk mengajarkannya menahan diri dan bersabar. Semoga anak-anak kita nantinya menjadi pribadi yang tangguh, tidak manja dan tidak cengeng dengan keadaan....

"Nanti, aku beli es krim yang ada kerucutnya ya, yang ada coklatnya, yang besar ya buk..."
Katanya penuh semangat sambil berjalan ke kamar mandi...

Ah Nak...
Semoga kelak kau jadi anak yang sabar, yang zuhud, tidak berlebihan dalam hidup...

Wednesday, October 17, 2012

Saat Batman Tak Bawa Sayap

Suatu sore selepas sholat ashar, Batman pergi ke sebuah desa di tepi hutan untuk mengunjungi seorang teman. Sore itu Batman pergi tanpa membawa sayapnya yang belum kering benar setelah dicuci.

Di rumah temannya, Batman asyik melihat-lihat koleksi buku temannya di rak buku. Tiba-tiba dari kejauhan, Batman mendengar teriakan banyak orang dari arah perbatasan kampung dengan hutan. Batman segera berpamitan pada temannya dan berlari sekuat dia bisa menuju sumber suara-suara histeris itu. Ternyata, seekor harimau hutan masuk ke pemukiman. Warga desa panik. Sebagai seorang hero, Batman merasa berkewajiban untuk melindungi warga desa dari ancaman harimau. Meski saat itu dia tidak membawa sayap.

Dihadangnya harimau hutan itu untuk memancing perhatian harimau, sambil mengomando penduduk desa untuk masuk ke rumah masing masing. Maka, saat hanya ada Batman dalam jangkauan pandang harimau, Batman berlari masuk hutan. Harimau mengejar Batman dengan kecepatan lari yang sama cepatnya. Baman terus berlari masuk ke dalam hutan. Batman terdesak. Langkahnya terhalang oleh pepohonan dan semak yang semakin rapat jaraknya. Tanpa sayap, Batman merasa sangat lemah dan tak berarti. Lalu tiba-tiba Batman tersadar, bahwa selama ini dia terlalu mengistimewakan sayapnya melebihi kewajaran, sehingga seringkali lupa pada Sang Pemberi Kekuatan Yang Maha Kuat.

Ditengah keterdesakan, Batman memohon ampun pada Tuhan, lalu berdoa, La haula wa laa quwwata illa billah, iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin... Tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah, hanya kepadaMu kami menyembah, hanya kepadaMu kami mohon pertolongan...

Atas ijin Allah, saat Batman benar-benar terdesak, ia menemukan sebuah pohon yang bisa dipanjat, maka ia memanjat pohon tinggi itu. Harimau yang mengejarnya tadi masih menunggu di bawah pohon. Batman bertahan di atas pohon yang ternyata adalah pohon matoa. Senang sekali Batman, menunggu saat yang tepat untuk turun sambil makan buah matoa... Hmmm.... Alhamdulillah... Enak.... Ternyata, pohon di sebelah pohon matoa yang dipanjatnya adalah pohon durian! Dengan hati-hati, melalui ranting yang kuat dan panjang, Batman berpindah dari pohon matoa ke pohon durian. Lalu dinikmatinya sebuah durian yang cukup masak.

Cukup lama Batman berada di atas pohon, belum ada tanda-tanda harimau di bawah sana akan segera pergi. Melihat jam tangannya, Batman mulai resah. Hari hampir magrib, sementara dia berada jauh di dalam hutan. Batman khawatir akan tertinggal sholat berjamaah di Masjid. Batman segera menelfon temannya, Superman, untuk meminta bantuan.
"Assalamu'alaikum Sup..."
Setelah Superman menjawab salamnya, Batman menjelaskan bahwa saat ini dia terjebak dalam hutan tanpa membawa sayap, dan berharap Superman dapat membantunya keluar dari hutan.

Beberapa saat kemudian, dengan bantuan GPS, Superman menemukan Batman yang menunggunya di atas Pohon. Dengan memegang tangan Superman, Batman dibawa terbang oleh Superman menuju Masjid di pemukiman terdekat. Alhamdulillah, mereka berdua tidak terlambat mengikuti sholat berjamaah, bahkan sempat melakukan sholat sunnah tahiyatul Masjid dan qobliyah maghrib...
(bersambung)

Ini cerita untuk Farhan yang lagi seneng Batman. Farhan sendiri sebenernya belum tahu betul apa itu Batman karena memang belum pernah nonton Batman, yang pernah ditonton hanya intro dan potongan kartun Batman melalui YouTube. Jadi rasanya ngga ada salahnya untuk menciptakan karakter lain dari Batman: Batman solih yang rajin sholat, suka membantu sesama, suka baca buku dan lain-lain...
Cerita tentang kepahlawanan tanpa sayap menjadi penting agar Farhan tahu, bahwa sayap adalah tambahan yang tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah keinginan untuk membantu sesama dan keyakinan bahwa Allah akan selalu memberi kekuatan untuk mendukung niat kita membantu sesama...

Bersyukur, masih punya waktu untuk bercerita :)